Minggu, 27 Maret 2011

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

Pengantar :
Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 “ Tes Kesegaran Jasmani Indonesia “ (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen / alat tes yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia karena TKJI disusun dan disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia. TKJI dibagi dalam 4 kelompok usia, yaitu : 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-19 tahun. Akan tetapi pada handout ini akan dibahas TKJI pada kelompok usia 13-15 tahun dan 16-19 tahun.
Sebelum terjun ke sekolah-sekolah untuk melaksanakan tugas matakuliah Tes dan Pengukuran Penjas dengan melakukan tes kesegaran jasmani pada siswa-siswi, maka diharapkan mahasiswa dapat memahami dengan baik peraturan dan tata cara pelaksanaan TKJI sehingga diharapkan hasil tes yang diperoleh adalah benar dan dapat dipercaya.
Tulisan berikut adalah tulisan adaptasi dari buku Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk kelompok usia 13-15 tahun dan 16-19 tahun yang diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk memahami peraturan dan tata cara TKJI dengan baik dan benar. Semoga bermanfaat.

A. Rangkaian Tes
Tes kesegaran jasmani Indonesia terdiri dari :
1. Untuk putra terdiri dari :
a. lari 50 meter (13-15 tahun) / lari 60 meter (16-19 tahun)
b. gantung angkat tubuh (pull up) selama 60 detik
c. baring duduk (sit up) selama 60 detik
d. loncat tegak (vertical jump)
e. lari 1000 meter (usia 13-15 tahun) / lari 1200 (usia 16-19 tahun)

2. Untuk putri terdiri dari :
a. lari 50 meter (13-15 tahun) / lari 60 meter (16-19 tahun)
b. gantung siku tekuk ( tahan pull up) selama 60 detik
c. baring duduk (sit up) selama 60 detik
d. loncat tegak (vertical jump)
e. lari 800 meter (usia 13-15 tahun) / lari 1000 (usia 16-19 tahun)

B. Kegunaan Tes
Tes kesegaran jasmani Indonesia digunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani remaja (sesuai kelompok usia masing-masing).

C. Alat dan Fasilitas
1. Lintasan lari / lapangan yang datar dan tidak licin
2. Stopwatch
3. Bendera start
4. Tiang pancang
5. Nomor dada
6. Palang tunggal untuk gantung siku
7. Papan berskala untuk papan loncat
8. Serbuk kapur
9. Penghapus
10. Formulir tes
11. Peluit
12. Alat tulis dll

D. Ketentuan Tes
TKJI merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan secara berurutan, terus- menerus dan tidak terputus dengan memperhatikan kecepatan perpindahan butir tes ke butir tes berikutnya dalam 3 menit. Perlu dipahami bahwa butir tes dalam TKJI bersifat baku dan tidak boleh dibolak-balik , dengan urutan pelaksanaan tes sebagai berikut :
Pertama : Lari 50 meter (usia 13-15 tahun) / 60 meter (usia 16-19 tahun)
Kedua : - gantung angkat tubuh untuk putra (pull up)
- gantung siku tekuk untuk putri (tahan pull up)
Ketiga : Baring duduk (sit up)
Keempat : Loncat tegak (vertical jump)
Kelima : - Lari 1000 meter (usia 13-15 tahun) / 1200 meter (usia 16-19 tahun)
- Lari 800 meter (usia 13-15 tahun) / 1000 meter (usia 16-19 tahun)




E. Petunjuk Umum
1. Peserta
a. Dalam kondisi sehat dan siap untuk melaksanakan tes
b. Diharapkan sudah makan maksimal 2 jam sebelum tes
c. Memakai sepatu dan pakaian olahraga
d. Melakukan pemanasan (warming up)
e. Memahami tata cara pelaksanaan tes
f. Jika tidak dapat melaksanakan salah satu / lebih dari tes maka tidak mendapatkan nilai / gagal.


2. Petugas
a. Mengarahkan peserta untuk melakukan pemanasan (warming up)
b. Memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat petugas
c. Memberikan pengarahan kepada peserta tentang petunjuk pelaksanaaan tes dan mengijinkan mereka untuk mencoba gerakan-gerakan tersebut.
d. Memperhatikan kecepatan perpindahan pelaksanaan butir tes ke butir tes berikutnya dengan tempo sesingkat mungkin dan tidak menunda waktu
e. Tidak memberikan nilai pada peserta yang tidak dapat melakukan satu butir tes atau lebih
f. Mencatat hasil tes dapat menggunakan formulir tes perorangan atau per butir tes

F. Petunjuk Pelaksanaan Tes
1. Lari 50 / 60 Meter
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan
b. Alat dan Fasilitas
1) Lintasan lurus, rata, tidak licin, mempunyai lintasan lanjutan, berjarak 50 / 60 meter
2) Bendera start
3) Peluit
4) Tiang pancang
5) Stop watch
6) Serbuk kapur
7) Formulir TKJI
8) Alat tulis
c. Petugas Tes
1) Petugas pemberangkatan
2) Pengukur waktu merangkap pencatat hasil tes

d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaaan
Peserta berdiri dibelakang garis start
2) Gerakan
a) pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari
b) pada aba- aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis finish
3) Lari masih bisa diulang apabila peserta :
a) mencuri start
b) tidak melewati garis finish
c) terganggu oleh pelari lainnya
d) jatuh / terpeleset
4) Pengukuran waktu
Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat sampai pelari melintasi garis
Finish
5) Pencatat hasil
1) hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 50 / 60 meter dalam satuan detik
2) waktu dicatat satu angka dibelakang koma

2. Tes Gantung Angkat Tubuh untuk Putra, Tes Gantung Siku Tekuk untuk Putri
a) Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu

b) Alat dan fasilitas
1) lantai rata dan bersih
2) palang tunggal yang dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan dengan ketinggian
peserta. Pipa pegangan terbuat dari besi ukuran ¾ inchi
3) stopwatch
4) serbuk kapur atau magnesium karbonat
5) alat tulis
c) Petugas tes
1) pengamat waktu
2) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil

d) Pelaksanaan Tes Gantung Angkat Tubuh 60 detik (Untuk Putra)
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri di bawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang
tunggai selebar bahu (gambar 3). Pegangan telapak tangan menghadap ke arah letak
kepala




2) Gerakan (Untuk Putra)
a) Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh
atau berada di atas palang tunggal (lihat gambar 4) kemudian kembali ké sikap permulaan. Gerakan ini dihitung satu kali.
b) Selama melakukan gerakan, mulai dan kepala sampai ujung kaki tetáp merupakan satu garis lurus.
c) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang, tanpa istirahat sebanyak mungkin selama 60 detik.







3) Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung apabila:
a) pada waktu mengangkat badan, peserta melakukan gerakan mengayun
b) pada waktu mengangkat badan, dagu tidak menyentuh palang tunggal
c) pada waktu kembali ke sikap permulaan kedua lengan tidak lurus


e) Pencatatan Hasil
1) yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna.
2) yang dicatat adaiah jumlah (frekuensi) angkatan yang dapat dilakukan dengan sikap
sempurna tanpa istirahat selama 60 detik.
3) Peserta yang tidak mampu melakukan Tes angkatan tubuh ini, walaupun teiah berusaha,
diberi nilai nol (0).
f) Pelaksanaan Tes Gantung Siku Tekuk ( Untuk Putri)
Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta.
1) Sikap perrnulaan
Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal
selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah kepala (Lihat gambar)





2) Gerakan
Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai dengan mencapai
sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal (Iihat gambar)
Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin (dalam hitungan detik)










g) Pencatatan Hasil
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap tersebut diatas, dalam satuan detik. Peserta yang tidak dapat melakukan sikap diatas maka dinyatakan gagal dan diberikan nilai nol (0).



3. Tes Baring Duduk (Sit Up) Selama 60 detik
a. Tujuan
Mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.

b. Alat dan fasilitas
1) lantai / lapangan yang rata dan bersih
2) stopwatch
3) alat tulis
4) alas / tikar / matras dll

c. Petugas tes
1) pengamat waktu
2) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil

d. Pelaksanaan
1) sikap permulaan
a) berbaring telentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut 90˚ dengan kedua jari-
jarinya diletakkan di belakang kepala.







b) Peserta lain menekan / memegang kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkat.

2) Gerakan
a) Gerakan aba-aba “YA” peserta bergerak mengambil sikap duduk sampai kedua sikunya
menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap awal.
b) Lakukan gerakan ini berulang-ulang tanpa henti selama 60 detik



e. Pencatatan Hasil
1) Gerakan tes tidak dihitung apabila :
- pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi
- kedua siku tidak sampai menyentuh paha
- menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh
2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan dengan
sempurna selama 60 detik
3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol (0)

4. Tes Loncat Tegak (Vertical Jump)
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak / tenaga eksplosif

b. Alat dan Fasilitas
1) Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding yang
rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka nol (0) pada papan tes adalah 150 cm.
2) Serbuk kapur
3) Alat penghapus papan tulis
4) Alat tulis

c. Petugas Tes
Pengamat dan pencatat hasil

d. Pelaksanaan Tes
1) Sikap permulaan
a) Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur / magnesium karbonat
b) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada pada sisi kanan / kiri
badan peserta. Angkat tangan yang dekat dinding lurus ke atas, telapak tangan
ditempelkan pada papan skala hingga meninggalkan bekas jari.





2) Gerakan
a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan diayun ke
belakang








Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan
yang terdekat sehingga menimbulkan bekas
b) Lakukan tes ini sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau boleh diselingi peserta lain

e. Pencatatan Hasil
1) Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak
2) Ketiga selisih hasil tes dicatat
3) Masukkan hasil selisih yang paling besar

5. Tes Lari 1000 meter (13-15 Tahun) / 1200 meter (16-19 Tahun) Untuk Putra dan Tes
Lari 800 meter (13-15 Tahun) / 1000 meter (16-19 Tahun) Untuk Putri
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung paru, peredaran darah dan pernafasan

b. Alat dan Fasilitas
1) Lintasan lari
2) Stopwatch
3) Bendera start
4) Peluit
5) Tiang pancang
6) Alat tulis


c. Petugas Tes
1) Petugas pemberangkatan
2) Pengukur waktu
3) Pencatat hasil
4) Pengawas dan pembantu umum

d. Pelaksanaan Tes
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri di belakang garis start
2) Gerakan
a) Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap berdiri, siap untuk lari








b) Pada aba-aba “YA” peserta lari semaksimal mungkin menuju garis finish








e. Pencatatan Hasil
1) Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera start diangkat sampai peserta tepat
Melintasi garis finish
2) Hasil dicatat dalam satuan menit dan detik.
Contoh : 3 menit 12 detik maka ditulis 3’ 12”

G. Tabel Nilai TKJI

Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putra Usia 13 -15 Tahun)

Nilai Lari
50 meter Gantung angkat tubuh Baring duduk Loncat tegak Lari
1000 meter Nilai
5 S.d – 6,7” 16 - Keatas 38 - Keatas 66 Keatas s.d – 3’04” 5
4 6.8” – 7,6” 11 – 15 28 – 37 53 – 65 3’05” – 3’53” 4
3 7,7” – 8,7” 6 – 10 19 – 27 42 – 52 3’54” – 4’46” 3
2 8,8” – 10,3” 2 – 5 8 – 18 31 – 41 4’47” – 6’04” 2
1 10,4”- dst 0 – 1 0 – 7 0 - 30 6’05” - dst 1



Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putra Usia 16-19 Tahun)

Nilai Lari
60 meter Gantung angkat tubuh Baring duduk Loncat tegak Lari
1200 meter Nilai
5 S.d – 7,2” 19 - Keatas 41 - Keatas 73 Keatas s.d – 3’14” 5
4 7.3” – 8,3” 14 – 18 30 – 40 60 – 72 3’15” – 4’25” 4
3 8,4” – 9,6” 9 – 13 21 – 29 50 – 59 4’26” – 5’12” 3
2 9,7” – 11,0” 5 – 8 10 – 20 39 – 49 5’13” – 6’33” 2
1 11,1” dst 0 - 4 0 – 9 38 dst 6’34” dst 1



Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putri Usia 13 -15 Tahun)

Nilai Lari
50 meter Gantung Siku Tekuk Baring duduk Loncat tegak Lari
800 meter Nilai
5 S.d – 7.7” 41” - Keatas 28 - Keatas 50 Keatas s.d – 3’06” 5
4 7.8” – 8,7” 22” – 40” 19 – 27 39 – 49 3’07” – 3’55” 4
3 8,8” – 9,9” 10” – 21” 9 – 18 30 – 38 3’56” – 4’58” 3
2 10,0” – 11,9” 3” – 9” 3 – 8 21 – 29 4’59” – 6’40” 2
1 12,0”- dst 0” – 2” 0 – 2 0 - 20 6’41” - dst 1


Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putri Usia 16-19 Tahun)

Nilai Lari
60 meter Gantung Siku Tekuk Baring duduk Loncat tegak Lari
1000 meter Nilai
5 S.d – 8,4” 41” - keatas 28 Keatas 50 Keatas S.d – 3’52” 5
4 8,5” – 9,8” 22” – 40” 20 – 28 39 – 49 3’53” – 4’56” 4
3 9,9” – 11.4” 10” – 21” 10 – 19 31 – 38 4’57” – 5’58” 3
2 11,5” – 13,4” 3” – 9” 3 – 9 23 – 30 5’59” – 7’23” 2
1 13,5” dst 0” – 2” 0 – 2 22 dst 7’24” dst 1
H. Norma TKJI
Hasil setiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut sebagai hasil kasar. Mengapa disebut hasil kasar ? Hal ini disebabkan satuan ukuran yang digunakan untuk masing-masing butir tes berbeda, yang meliputi satuan waktu, ulangan gerak, dan ukuran tinggi.
Untuk mendapatkan hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang sama yaitu NILAI. Setelah hasil kasar setiap tes diubah menjadi satuan nilai, maka dilanjutkan dengan menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir TKJI. Hasil penjumlahan tersebut digunakan untuk dasar penentuan klasifikasi kesegaran jasmani remaja.

NORMA TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA
(Untuk Putera dan puteri)

No Jumlah nilai Klasifikasi Kesegaran Jasmani
1. 22 – 25 Baik sekali ( BS )
2. 18 – 21 Baik ( B )
3. 14 – 17 Sedang ( S )
4. 10 – 13 Kurang ( K )
5. 5 – 9 Kurang sekali ( KS )



















I. Formulir TKJI

FORMULIR TKJI
Nama :…………………………………............................
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *
No Dada :……………………………………………………
Usia :………………Tahun
Nama Sekolah :……………………………………………………
No Jenis Tes Hasil Nilai Keterangan
1

2



3

4





5
Lari 50 / 60 meter *

Gantung :
a) Siku tekuk
b) Angkat Tubuh

Baring Duduk 60 detik

Loncat Tegak
- Tinggi raihan : ……….cm
- Loncatan I : ………….cm
- Loncatan II : …………cm
- Loncatan III : ……… cm

Lari 800/ 1000 / 1200 meter *
……….detik


……….detik
………....kali

…………kali





……….....cm

……....menit
……….detik ….


….
….

….





….


…. …………………………


…...…………………….
........................................

…………………………





……………………….


………………………….
6 Jumlah Nilai ( tes 1 + tes 2 + tes 3 + tes 4 + tes 5 )
7 Klasifikasi Tingkat Kesegaran Jasmani
* coret yang tidak perlu
Petugas Tes,


………………………..





ORGANISASI PERTANDINGAN

A. Definisi :
Organisasi pertandingan merupakan komponen yang terlibat secara langsung atau tidak langsung untuk dapat bersama – sama mewujudkan atau mencapai tujuan pertandingan.
B. Sistem pertandingan
Sistem pertandingan pada hakekatnya merencanakan dan dilanjutkan dengan melaksanakan suatu kegiatan pertandingan berkaitan dengan jumlah peserta, waktu yang tersedia, tujuan pertandingan dan anggaran
C. Bagan Pertandingan
Umumnya bagan pertandingan dibagi menjadi dua macam yaitu :
1. Sistem gugur
a. gugur tunggal ( peserta yang telah kalah satu kali tidak punya kesempatan untuk melakukan pertandingan kembali )
b. gugur ganda ( peserta yang telah kalah satu kali masih memiliki kesempatan bertanding kembali sampai dengan gugur dua kali )
2. kompetisisi
a. Setengah Kompetisi ( system pertandingan ini mengharuskan semua peserta bertemu satu kali dalam pertandingan/saling bertemu)
b. Kompetisi Penuh / Home and A way ( system pertandingan yang mengharuskan setiap peserta bertemu dua kali dalam pertandingan )
Berikut adalah cara untuk mnyusun bagan pertandingan:
A. Bagan pertandingan system gugur
Bagan pokok dalam system gugur adalah 2x
Contoh :
21 = 2
22 = 4
23 = 8
24 = 16
25 = 32
2x = …dst.
Sehingga apabila jumlah peserta lebih atau kurang dari bagan pokok maka dilakukan pertandingan pendahuluan atau menggunakan system bye. Sehingga muncul ketentuan sebagai berikut :
- Apabila jumlah peserta lebih dekat dengan rentang di atasnya maka bagan system gugur menggukanan system pendahuluan
- Apabila jumlah peserta lebih dekat dengan rentang di bawahnya maka bagan system gugur menggunakan bye
- Apabila jumlah peserta tepat diantara rentang atas dan rentang bawah maka dapat diputuskan salah satu ( Pendahuluan atau bye )



1. Bagan pertandingan system gugur tunggal
Contoh 1:
Jumlah peserta 8
Jumlah pertandingan adalah N - 1
A



B

C



D

E



F

G



H










Contoh 2 : Jumlah peserta = 9
Angka 9 adalah rentang diantara bagan pokok 8 dan 16 dan lebih dekat dengan rentang diatasnya,, maka bagan pertandingan menggunakan pendahuluan.
A



B

C

D


E

F


G

H


I


Pertandingan antara A dan B dikatakan sebagai pertandingan pendahuluan .














Contoh 3 : Jumlah peserta 7
Angka 7 adalah rentang diantara bagan pokok 4 dan 8 dan lebih dekat dengan rentang di awahya. Maka bagan pertandingan menggunakan bye denagn bagan pokok 8.
A



Bye

B



C

D



E

F



G

Pada bagan pertama peserta A masuk pada babak berikutnya tanpa melakukan pertandingan karena mendapatkan bye.















2. Bagan pertandingan system gugur ganda
Contoh 4: Jumlah peserta 8
Bagan 1 : Bagan 2 :
A

A

B C



C

D C

E

E

F
E
G

G

H

H

H

H F
A

H D

D

H D B

G

E






Pada babak final dipertandingkan antara C melawan H, apabila ternyata C yang kalah maka harus dilakukakan pertandingan ulang karena peserta baru mengalami kekalahan satu kali.

B. Bagan pertandingan system kompetisi
Sistem kompetisi sering dikenal dengan system nilai yaitu :
- Menang = 3
- Seri = 1
- Kalah = 0
CONTOH REKAPITULASI HASIL PERTANDINGAN SYSTEM KOMPETISI
Nama peserta A B C D …dst Main Menang Seri Kalah Nilai
A
B
C
D
….dst
1. Bagan pertandingan setengah kompetisi
Jumlah pertandingan pada system pertandingan setengah kompetisi disusun dengan rumus sebagai berikut : N = Jumlah peserta
contoh 5 :
apabila terdapat 4 peserta maka bagan setengah kompetisi adalah sebagai berikut :
Babak I Babak II Babak III
A – C
B – D A – D
C – B A – B
D - C

Contoh 6:
Apabila terdapat 5 peserta maka bagan setengah kompetisi dapat dibuat sebagai berikut.
A lawan B – C – D – E
TIM LAWAN JUMLAH PERTANDINGAN
A B, C , D, E 4
B C, D, E 3
C D, E 2
D E 1
JUMLAH PERTANDINGAN SELURUHNYA 10

2. Bagan pertandingan kompetisi penuh
Jumlah pertandingan pada bagan pertandingan system kompetisi penuh adalah dua kali jumlah pertandingan system setengah kompetisi atau dapat di dapat dari rumus sebagi berikut:
N ( N – 1 )
N = jumlaj peserta








CONTOH – CONTOH KASUS (masalah)
SISTEM GUGUR
1. Dalam suatu event pertandingan bulu tangkis tingkat kabupaten Pemalang, jumlah peserta yang terdaftar adalah 10, dengan diikuti 2 pemain Nasional, yaitu A dan B. maka bagan pertandingan system gugur sebaiknya disusun dengan seeding sebagai berikut:






A











B




















Dua peserta unggulan melalui seeding dan 8 peserta sisanya melalui undian.

2. Dalam suatu pertandingan fut sal anatr club di Kabupaten Pemalang tahun 2007 diikuti oleh 6 tim peserta lokal dan satu peserta juara fut sal tahun 2006 yaitu tim A . dari contoh tersebut maka jumlah tim ada 7 dan dapat dibuat system gugur sebagai berikut :
Bye



A



















Tim A mendapatkan lawan Bye yang artinya masuk pada babak berikutnya tanpa melakukan suatu pertandingan karena tim A dianggap sebagai peserta unggulan berdasarkan prestasi tahun sebelumnya.
3. Pada suatu pertandingan catur terdapat 32 peserta dengan jumlah peserta unggulan ada 8 yaitu A, B, C, D, E, F, G, H, karena keterbatasan panitia tentang sarana dan prasarana maka bagab pertandingan dipecah menjadi 4 kelompok/ pool dengan jumlah peserta masing – masing pool sama yaitu 8.
Berdasarkan data di atas maka bagan pertandingan system gugur dapat dibuat sebagai berikut :








A





















B
C





















D


E





















F
G





















H



Kemudian diambil 4 peserta juara masing – masing pool untuk dipertandingkan kembali sehingga berhasil menentukan juara yang sebenarnya.


KOMPETISI
1. Pada pertandingan sepak bola Liga Djarum 2007 terdapat 20 peserta yang dibagi menjadi 4 pool dengan jumlah peserta yang sama . Berdasarkan data tersebut maka bagan kompetisi dapat dibuat sebagai berikut : ( Tugas siswa )


soal :
1. Buatlah bagan pertandingan dengan system gugur tunggal dengan jumlah peserta 11 !
2. Buatlah bagan pertandingan dengan system gugur ganda dengan jumlah peserta 9 !
3. Buatlah bagan pertandingan dengan dengan system setengah kompetisi dengan jumlah peserta 7 !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar